Bukittinggi, - Tiga Pilar Galaksi Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) jemput bola untuk lakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bertempat di sebuah warung 'Teh Talua Rajo' Kubu Tanjung Kota Bukittinggi, Rabu (08/02)malam.
Diskusi bersama tersebut dihadiri Camat ABTB Hastine Atas Asih S. IP., MH, Muspida, Danramil 13/ Agam Kapten Akhmad Mudigda, Kapolsek Kota Bukittinggi Zamzami SH, bersama ketua LPM, RT/RW, beserta tokoh masyarakat lainnya
Camat Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Kota Bukittinggi Hastine Atas Asih S. IP., MH mengatakan Kegiatan jemput aspirasi ini bertujuan untuk bagaimana tiga Pilar ini benar-benar dekat dengan masyarakat. Ini sudah menjadi komitmen kami,
"Inovasi terbaru, kalau biasanya kita rapat di kantor, sekarang kita adakan di warung-warung masyarakat, hal ini juga bisa meningkatkan UMKM, juga untuk promosi UMKM tersebut, " ucap Hastine.
Baca juga:
Bati Tuud Hadiri Musyawarah Desa Jladri
|
Hastin mengatakan, sesuai arahan Walikota Bukittinggi Erman Safar, bagaimana Camat dekat dengan masyarakat dan bagaimana kami bersinergi dengan tiga pilar lainnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu Kapolsek Kota Bukittinggi Zamzami, SH mengatakan, kegiatan ini erat kaitannya dengan arahan Kapolri yakni program "Jum'at Curhat" hal ini tidak saja pada hari Jumat namun bisa di hari-hari lain,
Ada permasalahan yang menonjol disampaikan masyarakat Kubu Tanjung yakni, ada warga yang masuk kelurahan tersebut tanpa melapor.
"Nanti kedepan akan dibentuk suatu peraturan yang mengikat internal mereka di kelurahan itu, semacam peraturan kampung, " ucap Kapolsek Kota
Rapat juga tersebut menyinggung permasalahan balapan liar, dikarenakan daerahnya merupakan pinggiran kota menuju kabupaten Agam timur (jalan lurus)
Dikatakannya, Kita tim sudah dibentuk oleh Kapolresta Bukittinggi Kombes pol Yessi Kurniati, S.I.K. MM bahwa pada malam Minggu dan malam Senin tim akan menghalau pelaku balapan liar, menegakkan aturan bagi masyarakat pelanggar hukum,
"Dengan terbentuknya kegiatan tiga pilar, ini dapat dilanjutkan berkesinambungan, tidak terfokus satu kelurahan saja kalau bisa di 24 kelurahan tiga kecamatan di kota Bukittinggi, " harap Zamzami (Linda).