Wako Erman:Takkan Kubiarkan Rakyatku yang Lemah Bertekuk Lutut Untuk Yang Kedua Kalinya Memperjuangkan Kehidupan yang Layak Bagi Mereka

Wako Erman:Takkan Kubiarkan Rakyatku yang Lemah Bertekuk Lutut Untuk Yang Kedua Kalinya Memperjuangkan Kehidupan yang Layak Bagi Mereka
Salah seorang pedagang yang menyuarakan untuk tetap dilanjutkan pembangunan Awning sedang bertekuk lutut di hadapan para dewan

Bukittinggi--Ditengah-tengah aksi damai yang disampaikan para pedagang kaki lima terlihat seorang wakil dari PKL berlutut memohon untuk tetap dilanjutkan pembangunan Awning di sepanjang Jalan Minangkabau, pada Kamis (13/10).

Para Pedagang Kaki Lima yang tergabung dalam Forum UMKM dan Forum Warga Biasa terlihat jelas antusias dan semangat berjalan kaki dari awal Pelataran Jam Gadang hingga titik pusat halaman kantor DPRD Kota Bukittinggi.

Salah seorang Wakil dari PKL berucap  ulagar Pemko Bukittinggi tetap melanjutkan perencanaan pembangunan Awning itu.

" Kami tidak mencari emas, kami hanya ingin berjualan dengan kenyamanan di Awah payung awning , kami tidak menggangu para pedagang  pemilik toko Emas dan yang lainnya yang telah mempunya HGB ini, tolonglah para dewan untuk memberi kami sedkit ruang berjualan, " papar Peri salah seorang wakil dari PKL dengan wajah memohon dengan sangat.

Sementara itu Walikota Bukittinggi Erman Safar dalam statementnya di FB juga menyampaikan Wako tak akan membiarkan rakyat kecil bermohon dihadapan Para Dewan.

"Tak akan kubiarkan rakyat ku yang lemah berlutut untuk yang kedua kalinya untuk memperjuangkan kehidupan yang layak bagi mereka, " tegas Wako.

Allahu Akbar

(LindaFang).

bukittinggi sumatera-barat
Linda Sari

Linda Sari

Artikel Sebelumnya

Sat Resnarkoba Polres Bukittinggi Ungkap...

Artikel Berikutnya

Dukung Pembuatan Awning, Ratusan PKL Aksi...

Berita terkait

Rekomendasi berita

Nagari TV, TVnya Nagari!
Mengenal Lebih Dekat Koperasi
TV Parlemen Live Streaming
Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

Tags